• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Langkah Untuk Memulai Bisnis


Suatu pengalaman pribadi dari Prof Dr M. Suyanto, MM dalam entrepreneur dan suatu motivasi agar semua orang bisa berbisnis. Kalau menurut saya mencoba tak mengapa, mengapa tak mencoba hehe.

  • Mencoba Gagal Lebih Baik Dari Gagal Mencoba

Mimpi telah membuktikan sesuatu yang dahsyat yang tak erpikirkan sebelumnya. Bahkan kadangkala pencapainnya melewati apa yang kita impikan. Mimpi merupakan doa kita kepada tuhan. Lebih baik kita meminta kepada Tuhan permintaan yang besar, dari pada meminta dengan permintaaan yang besar, karena Tuhan Maha Pemberi dan Maha Kaya, yang akan mengabulkan doa kita, kalau kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk menggapainya. Setiap kita berdoa, Malaikat Tuhan menata jalan untuk meraih apa yang kita impikan. Mimpi itu akan semakin cepat tercapai apabila usaha keras untuk menggapai impian itu kita lakukan. Meskipun demikian, kadangkala rencana Tuhan tidak sesuai persis dengan apa yang kita impikan, tetapi rencana Tuhan itu pasti yang terbaik untuk kita. Andaikan mimpi itu tidak petik di dunia, mudah-mudahan kita dapat memetiknya di akhirat kelak. Setelah bermimpi dalam bisnis, mimpi harus ada langkah untuk menggapai mimpi tersebut tahap demi tahap. Tahap ketiga untuk menjadi entrepreneur adalah mengambil langkah mulai binis, meskipun hanya dengan langkah binis yang kecil. Inilah yang tersulit dalam tahapan menjadi entrepreneur, sehingga entrepreneur di Indonesia, hanya berjumlah 1,2% dari penduduk. Dapat dikatakan dari 100 orang yang dapat melangkah mulus itu hanya 1 atau 2 orang saja, yang lainnya tidak berani melakah. Dengan tidak berani melangkah, sampai kapan pun tidak akan menjadi entrepreneur. Kebanyakan orang yang menemui saya, kenapa meraka tidak menjadi entrepreneur, karena membayangkan kegagalan lebih dahulu, sehingga kebanyakan orang pada langkah ini berhenti atau 98,8 berhenti. Saya memahami hal itu, memang sesungguhnya semua orang takut terhadap kegagalan. Saya pun juga demikian, tetapi karena hanya dua pilihan yaitu melangkah atau berhenti, maka saya memilih melangkah. Langkah pertama ini yang sesungguhnya paling penting. Tahap ini merupakan tahap dengan energi paling besar, seperti logomotif menarik gerbong kereta api yang diam, dibutuhkan daya yang besar ketika akan berjalan, tetapi setelah gerbong itu berjalan, daya yang dibutuhkan relatif lebih kecil. Demikian memulai binis, energi yang paling besar adalah saat akan memulai bisnis, tetapi setelah mulai, maka energinya relatif lebih kecil. Maka rahasianya, tahap ini harus dilewati, meskipun energinya paling besar, tanpa harus berpikir kegagalan dan berpikir belum menguasai bisnis, meskipun hanya bisnis yang kecil. Saya bersama kawan-kawan memulai bisnis bimbingan tes, hanya dengan menyewa ruangan dengan sewa Rp.25.000,-per bulan dengan jumlah siswa pertama hanya 2 orang. Agar siswanya kelihatan banyak, meminta tetangga sejumlah 3 orang untuk ikut bimbingan secara gratis, tetapi degan syarat membawa sepeda motor, sehingga kelihatan dari luar STMIK AMIKOM Yogyakarta juga dengan hanya menyewa rumah yang belum saya bayar, karena memang tidak punya uang, tetapi mempunyai mimpi dan doa. Ilmu yang paling mahal dalam bisnis adalah mencoba bisnis itu, baik bisnis itu gagal atau berhasil. Untuk mengurangi risiko besar, kita dapat memulai bisnis dari yang kecil, sehingga kalau gagal ruginya tidak banyak. Saya mengibaratkan memulai bisnis itu seperti sekolah atau kuliah. Kalau berbisnis itu rugi, itu adalah SPP kuliah bisnis, sedangkan kalau untuk itu berarti kuliah mendapat beasiswa. Dengan demikian sesungguhnya, apakah bisnisnya rugi atau untung semuanya selalu untung untuk menggelindingkan bisnis berikutnya. Ini tidak akan diperoleh kalau tidak dicoba. Lebih baik mencoba dan gagal, dari pada gagal mencoba.


  • Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai
Untuk memasarkan bimbingan pada tahap awal tersebut, selain mendatangi ke rumah siswa dengan membimbing mereka dengan senang hati tanpa biaya tambahan yang dapat menyentuh hati keluarga mereka, kami juga membagi brosur ke sekolah-sekolah. Kami hanya berharap dari 100 brosur yang kami bagi, minimal 1 orang mendaftar bimbingan di tempat kami. Karena itu, bimbingan belajar kami masih kecil sehingga, ketika kami meminta ijin kepada Kepala Sekolah, beberapa Kepala Sekolah yang kami datangi menolak. Itulah nasib perusahaan yang belum punya reputasi, harus biasa menghadapi hal-hal seperti ini. Kesulitan itu akan menghasilkan kreatifitas yang luar biasa. Akhirnya kami berpikir, untuk bekerjasama dengan tukang parkir di sekolah. Sebagian brosur kamu masukkan ke dalam helm yang ada dalam sepeda motor atau bagian yang ada dalam sepeda motor dan sebagian kami bagi ketika mereka pulang dari sekolah dengan mencegat di pintu keluar. Strategi ini ternyata membuahkan hasil yang cukup luar biasa. Bimbingan belajar tersebut terus berkembang, akhirnya tempat yang kita sewa tersebut tidak mampu menampung siswa yang ikut bimbingan. "Dik ruang sebelahnya juga boleh kamu kontrak" Kata yang punya rumah. "Iya pak" jawab kami. Kemudian kamu menyewa ruang yang terletak disebelah utara dari ruang yang kamu sewa sebelumnya, tetapi letak ruangan tersebut tidak di tepi jalan. Meskipun sudah menambah ruang tetapi, tidak cukup juga dan berpikir untuk membuka cabang yang terletak di bagian timur kota Yogyakarta. Hal ini juga didorong dari beberapa siswa yang meminta untuk di buka cabang di wilayah timur kota Yogyakarta. "Kawan-kawan saya sebetulnya mau ikut Mas, tetapi jauh ke sini" kata mereka.
Masalah utama untuk membuka cabang adalah tidak punya uang membayar sewa gedung atau rumah. Meskipun yang ikut bimbingan cukup banyak, tetapi mereka membayar dengan biaya sangat murah, hanya Rp.9500,-. Dibalik kesulitan, selalu menimbulkan kreatifitas yang luar biasa. Sebuah ide mengalir begitu indah, yaitu menyewa gedung atau rumah tanpa menggunakan uang tunai, pada saat kami membuka cabang di jalan demangan kidul nomor 92, yaitu rumah bapak Sri Satoto. Kamu membuka cabang dengan metode pembayaran di belakang. Kita mengatakan "pak kamu akan sewa rumah bapak selama satu tahun". "Silakan. Saya senang mahasiswa seperti Anda mempunya kegiatan". jawab Pak Sri Satoto sambil memuji kami. "Kami akan membayar per bulan Pak", kata kami. "Tidak apa-apa". jawab Pak Sri Satoto. "Tetapi kami akan membayar mulai bulan depan pak".
Pak Sri Satoto terdiam sejenak, kemudian berkata "Ya. Tidak apa-apa". Atas kebaikan Pak Sri Satoto tersebut kita dapat membuka cabang tanpa uang sepeser pun. Perjalanan awal menggelindingkan bisnis itu mengajarkan beberapa pengalaman yang luar biasa. Kita tidak akan memperoleh kalau tidak pernah mulai bisnis atau melewati tahap ketiga. Banyak dari kita tidak memperoleh pelajaran dari tahap ketiga ini atau barangkali tidak mengambil pelajaran pada tahap ini. Begitu menemukan ke sulitan, langsung menyerah dan akhirnya bisnis yang digelindingkan berhenti. Mereka berhenti melangkah dan menyerah. Padahal kemungkinan hanya tinggal satu langkah saja untuk menuju tahap berikutnya. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk selalu mengambil pelajaran bagi orang yang mempunyai akal seperti kita. Saya merasa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat luar biasa, mulai dari pengalaman bahwa kesulitan itu dapat menghasilkan kreativitas yang luar biasa dan menggelindingkan bisnis itu dapat dilakukan tanpa menggunakan uang tunai.


  • Strategi Bisnis Modern
Seringkali kita memandang keuntungan itu hanya semata-mata finansial, tetapi sesungguhnya ada keuntungan yang jauh lebih penting dan berdampak jangka panjang, yang lebih penting dan berdampak jangka panjang, yang paling sering kita lupakan, yaitu salah satunya keuntungan bertambah keluarga. Keuntungan keluarga merupakan keuntungan berdampak jangka panjang dan akan membesarkan perusahaan. Dalam dunia bisnis, ada istilah jawa "Tuna Satak Bati Sanak" yang artinya orang dapat mentoleransi kerugian uang dengan kompensasi bertambahnya perusahaan atau keluarga. Meskipun demikian sesungguhnya tetap saja masih beruntung baik bertambahnya keluarga maupun bertambahnya finansial terutama dalam jangka panjang.
Seorang pembeli akan merasa puas, kalau barang yang dibeli ternyata sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan melebihi harapannya maka pembeli tersebut akan membeli lagi dan akan membeli produk lain di tempat tersebut serta merekomendasikan pada teman-temannya, keluarganya, tentangganya tentang perusahaan tersebut dan untuk membeli produk-produknya. Akibatnya perusahaan akan bertambah pelanggannya dan penjualannya akan semakin meningkat. Terbukti setelah kita setiap malam secara bergiliran datang dari rumah satu ke rumah lain untuk membantu siswa tanpa memungut biaya tambahan membuat orang tua mereka sangat senang. Bimbingan dengan harga murah, hanya Rp.9500,- dikala itu tetapi apa yang kita berikan melebihi dari harga tersebut. Mereka menganggap kita seperti keluarganya dan terbukti pula tidak hanya keuntungan bertambah keluarga yang kita peroleh tetapi juga keuntungan finansial. Orang tua mereka mengatakan "Dik. Buka saja bimbingan untuk yang SMP juga, anak saya ada yang saat ini di SMP kelas 3". Insya Allah, saran dari ibu akan kami laksanakan" jawab saya bersama kawan. Kemudian kita menggodok ide tersebut bersama-sama, setelah matang akhirnya kita membuka bimbingan tes untuk siswa SMP kelas 3 seperti saran orang tua mereka. Hasilnya sangat luar biasa, jumlah siswanya jauh lebih banyak dibandingkan bimbingan siswa untuk SMA kelas 3. Setelah kita membuka bimbingan untuk SMP kelas 3, dengan jumlah siswa yang cukup banyak menyebabkan kita kebingungan untuk mengatur waktu dengan tempat yang terbatas. Agar efisien, kita bagi kelas menjadi dua kelompok hari. Kelompok pertama adalah kelas hari senin, rabu, dan jumat. kelompok kedua, kelas hari selasa, kamis, dan sabtu. Selain itu juga ada kelas pagi dan sore. Setelah siswanya mulai bertambah, akhirnya juga kita buka kelas malam.
Sebaiknya, pembeli yang merasa kecewa, kalau barang yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pembeli tersebut akan tidak membeli lagi dan tidak akan membeli produk lain di tempat tersebut serta merekomendasikan pada teman-temannya, keluarganya, tetangganya tentang keburukan perusahaan  tersebut dan untuk tidak membeli produk-produknya. Akibatnya perusahaan akan ditinggalkan pelanggannya dan penjualannya akan semakin menurun. Kehilangan pelanggan sangatlah merugikan, karena biaya yang digunakan untuk menarik pelanggan amatlah besar. Apa lagi jika pelanggan yang kecewa tersebut bercerita kepada anggota keluarga teman kantor, kawan asosiasi dan bercerita di media. Tetapi kadangkala perusahaan tidak menyadari hal ini. Ternyata sesungguhnya keuntungan bertambah keluarga itu juga berarti pula keuntungan finansial terutama dalam jangka panjang. Strategi bisnis dengan menggunakan keuntungan bertambah keluarga merupakan strategi bisnis yang paling modern.

Sumber dari Karya Buku Prof Dr M. Suyanto, MM Berdasarkan Pengalaman Pribadi. Everyone can become a successful entrepreneur, Setiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses. Penerbit Andi

No comments:

Post a Comment

J-Theme